Nasional , News

Patung Lucu dan Unik Gajah Mungkur yang Telan Biaya 1 M, Tuai Polemik

| Jumat 14 Feb 2020 08:45 WIB | 3765



Patung landmark Gajah Mungkur yang terbilang lucu dan unik. (Ist)


MATAKEPRI.COM GRESIK -- Tetenger atau landmark Gresik ketiga membikin heboh. Sesuatu yang tidak menyertai pembangunan landmark pertama dan kedua yakni Keris Sumilang Gandring dan Tugu Lontar.


Landmark Gresik paling baru ini adalah patung Gajah Mungkur. Sementara kehebohan yang menyertainya adalah viral bentuk gajah dan dana Rp 1 miliar yang menjadi tanda tanya di balik pembangunan proyek tersebut.


      • Baca juga : Tak Sembarang, Patung Gajah Mungkur Lucu Ini Telan Biaya 1 M


Landmark ini dibangun di sudut perlimaan Sukorame, Gresik. Ada dua sudut tempat landmark ini dibangun. Landmark pertama ada di sudut belokan Jalan Ahmad Yani menuju ke Jalan Usman Sadar. Dan landmark kedua ada di sudut atau pulau jalan antara Jalan dr Soetomo dan Jalan Proklamasi.


Posisi kedua gajah lucu itu pun juga berbeda. Gajah di landmark pertama posisinya membelakangi (memungkuri) jalan. Sementara gajah di landmark kedua menghadap ke arah jalan. Landmark gajah pertama ber-background rumah heritage Gajah Mungkur. Sementara landmark gajah kedua berbackground taman.


Viralnya patung gajah ini karena bentuknya yang abstrak, aneh, unik, namun lucu. Banyak yang mempertanyakan, menghujat, namun ada pula yang memuji bentuknya.


Patung tersebut memperlihatkan sebuah bentuk gajah dengan empat kaki yang disatukan atau bersambung menjadi dua. Patung itu masih memperlihatkan bentuk gajah karena masih ada penampakan belalainya. Namun gajah berwarna abu-abu itu polos. Tak ada mata, telinga, ekor, dan gading.


Patung landmark Gajah Mungkur yang terbilang lucu dan unik. (Ist)


Sejatinya patung Gajah Mungkur mengambil replika dari patung dengan nama sama di rumah Gajah Mungkur di Jalan Nyai Ageng Arem-arem. Di halaman rumah megah bergaya kolonial itu berdiri sebuah patung gajah yang menghadap rumah dan membelakangi (memungkuri) jalan.


"(Patung Gajah Mungkur) ada sejak rumah ini dibangun tahun 1896," ujar salah satu ahli waris rumah Gajah Mungkur, Akhmad Khoiri, kepada detikcom, Senin (10/2/2020).


Khoiri sendiri tidak suka dengan landmark baru tersebut. Alasannya karena pembangunannya tidak meminta izin ahli waris.


"Sejauh ini kami ndak pernah dilibatkan sama sekali. Lebih pantasnya, sebelum membangun paling nggak kan kulo nuwun," kata Khoiri.


Khoiri terus mempertanyakan pembangunan landmark tersebut karena hingga landmark itu selesai pun, tak ada perwakilan dari Pemkab Gresik yang datang ke ahli waris rumah Gajah Mungkur.


"Mereka kan alasannya pingin memperkenalkan cagar budaya di Gresik. Kami ndak pateken (peduli)," lanjut Khoiri.


Patung landmark Gajah Mungkur yang terbilang lucu dan unik. (Ist)


Bahkan Khoiri meminta agar landmark tersebut dibongkar saja karena sejak dari awal pembangunannya dianggap menyalahi dan tidak mengedepankan etika.


"Harapan kami dibongkar saja. Tak mengedepankan etika dan tak ada itikad baik. Sampai sekarang pun (Pemkab Gresik) asem-adem saja," tukas Khoiri.


Kehebohan kedua adalah biaya di balik pembangunan landmark tersebut yang mencapai Rp 1 miliar. Biaya tersebut berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT Petrokimia Gresik.


"Rp 1 Miliar," ujar Manajer Humas PT Petrokimia Gresik Muhammad Ihwan


Ihwan mengatakan dana sebesar itu merupakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Petrokimia Gresik. Untuk penggunaannya, kata Ihwan, pihaknya menyerahkannya kepada Pemkab Gresik.


"Kami diminta oleh Pemkab Gresik. Desain dan semuanya dari pemda (Pemkab Gresik)," kata Ihwan.


Namun pihak Pemkab Gresik belum bisa menjelaskan untuk apa saja dana sebanyak itu. Pemkab Gresik belum bisa dimintai keterangan sama sekali.


Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Gresik enggan menanggapi soal proyek tersebut. "Njenengan ke asisten II, bukan saya yang ngurusi," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Gresik Gunawan Setiaji.


Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Gresik Ida Lailatus Sa'diyah belum bisa dikonfirmasi. Panggilan ke ponsel Ida tidak diangkat.



(***)

Sumber detikcom



Share on Social Media