Batam, News, Kepri

Sering Menjadi Langganan Banjir, Warga Tanjung Uma Sampaikan Keluhan Kepada Tan A Tie

Egi | Rabu 11 Oct 2023 15:59 WIB | 461

DPRD


Tan A Tie datangi warga yang bertanya saat pelaksanaan reses di Tanjung Uma, (foto:egi)


MATAKEPRI.COM BATAM -- Masyarakat RT 02 RW 06 Tanjung Uma Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau sampaikan keluhan kepada Anggota Komisi 1 DPRD Batam, Selasa (10/10/2023). 


Keluhan warga Tanjung Uma ini disampaikan langsung saat pelaksanaan Reses Masa Persidangan I Tahun Sidang 2023, Anggota DPRD Batam dari Fraksi PSI-Demokrat, Tan A Tie. 


Ardian selaku Ketua RT 02 RW 06 menyampaikan beberapa keluhan diantaranya yaitu tentang titik Kampung Tua di Tanjung Uma. 


"Permasalahan yang kita sampaikan, yaitu titik kampung tua di Tanjung Uma. Sampai saat ini, Pemerintah belum melakukan pengukuran daerah mana saja yang termasuk golongan kampung tua. Katanya disini termasuk kampung tua, tetapi sampai sekarang belum dilakukan pengukuran," kata Ardian. 




Selain itu, juga disampaikan terkait sering terjadinya banjir disaat daerah Tanjung Uma dilanda hujan selama 1 jam. 


"Kalau hujan turun selama 1 jam, daerah kota ini selalu menjadi langganan banjir," bebernya.


Dalam reses, masyarakat juga terlihat antusias, apalagi dengan adanya program dari Tan A Tie memberikan Kartu Identitas Anak (KIA) karena disini terdapat banyak anak-anak. 


"Selain program KIA, Tan A Tie juga menyampaikan program pelatihan seperti memasak dan program-program lainnya," imbuhnya. 


"Mudah-mudahan semua permasalahan kita disini bisa diatasi. Termasuk dalam pengurusan BPJS Kesehatan, surat nikah, ktp, dan paspor," sambungnya. 




Menanggapi hal tersebut, Tan A Tie mengatakan, kita akan buka perda kampung tua, apakah benar di daerah sana termasuk kampung tua. 


"Kalau memang benar didaerah tersebut termasuk daerah Kampung Tua, nanti saya akan bantu kawal langsung sampai selesai," ungkap Tan. 


Lanjutnya, untuk masalah banjir, pada tahun 2021 saya sudah mencoba untuk akan melakukan perbaikan parit, namun terkendala dikarenakan alat berat tidak bisa masuk ke dalam karena ruas jalan yang sempit. 


"Semoga kita menemukan solusinya untuk banjir ini. Yang bisa dilakukan sekarang hanya bisa melakukan gotongroyong bersama masyarakat dan nanti saya juga akan turut turun bersama," bebernya. 


Selain itu saya juga ingin minta solusinya, sampaikan langsung kepada saya, teknisnya seperti apa, apakah biaya atau alat, (egi) 


Redaktur: ZB




Share on Social Media