Batam, News, Kepri

Unras di Kantor DPRD Batam Bertabur Poster Kocak, Diantaranya Hacker Bjorka

Egi | Senin 19 Sep 2022 18:49 WIB | 647

Unjuk Rasa
Ormas/LSM/Paguyuban/Komunitas
DPRD
Pemko/Pemda/Pemrov/Pemerintah
Perguruan Tinggi/Sekolah


Poster Hacker Bjorka gelar unras di depan Kantor DPRD Batam (foto:Egi)


MATAKEPRI.COM BATAM -- Ratusan Buruh dan mahasiswa menggelar demonstrasi di depan kantor DPRD Kota Batam pada Senin (19/9/2022). 


Dalam aksi unras terlihat mahasiswa membawa poster wajah Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai sindirian karena telah merayakan ulang tahun di Gedung DPR RI disaat buruh melakukan aksi demo penolakan kenaikan BBM, sementara poster wajah Ketua DPRD Nuryanto dipajang sebagai bentuk kekecewan karena merasa tidak ditepati janjinya untuk menentukan sikap penolakan kenaikan BBM.


Sementara itu dari pihak buruh membawa sejumlah atribut mulai dari spanduk sampai poster sindiran menolak kenaikan harga BBM. 


Beberapa diantaranya dibawa olah perempuan dengan membentang poster bertuliskan " Adik aja nga boleh dinaikin  apalagi BBM".


"Situ sok kaya, sok dukung BBM naik, beli minyak saja botolan," tulis Poster itu. 


"Kangen jaman Majapahit opo-opo murah," terlihat Poster lainnya. Bahkan, poster hacker Bjorka pun ada pada aksi tersebut. "Stop kenaikan harga BBM sebelum kawan ini kejalan," tulis Poster itu. 


Ketua FSPMI Kota Batam Yafet Ramon mengatakan, penolakan terhadap kenaikan harga BBM akan terus dilakukan. Sebab, sangat berdampak terhadap masyarakat. 


"Ada efek domino kita minta BBM diturunkan. Pemerintah bisa jamin bahan baku bisa aman? Atau Pertalite  bisa terus ada," katanya. 


Tak hanya kenaikan harga BBM para buruh juga menuntut upah pekerja yang layak. "Kami minta aturan soal upah di ubah. Kami makin tercekik dengan keadaan seperti ini," tuturnya. 


Salah satu perwakilan Mahasiswa Adrian menyebut, kenaikan harga BBM dirasa sangat memberatkan. Apalagi sebelumnya aliansi mahasiswa tak mendapatkan hasil apapun saat melakukan aksi di DPRD Batam.


"Kita malah di ajak RDP dan tak ada hasil. DPRD Batam tak memihak terhadap rakyat "ujarnya.


Ia menyebut, aksi seperti ini akan terus dilakukan jika tidak ada kabar baik dari pemerintah daerah maupun pusat. "Demi rakyat Indonesia," katanya. 


Sementara orator dari pihak mahasiswa menyampaikan 5 poin tuntutan, yakni : 


1. Menolak kenaikan harga BBM

2. Menolak BLT BBM, karena bukan solusi yang tepat.

3. Menuntut BPH Migas, terkait pengawasan terhadap pendistribusian BBM yang tidak tepat sasaran.

4. Mendesak Presiden menyelesaikan janji 8 tahun lalu, terkait pelanggaran HAM.

5. Menuntut DPRD Batam, menyatakan sikap penolakan kenaikan BBM dan menyetujui, (Egi



Share on Social Media