News
| Kamis 12 Jan 2017 13:19 WIB | 2913
MATAKEPRI.COM, Kabul - Kelompok Taliban di Afghanistan merilis video yang
memperlihatkan sandera asal Australia dan Amerika Serikat (AS). Sembari
menyeka air mata, para sandera memohon pemerintah AS, khususnya Presiden
terpilih Donald Trump untuk merundingkan pembebasannya.
Seperti dilansir Reuters,
Kamis (12/1/2017), seorang dosen asal Australia, Timothy Weeks, yang
mengajar di American University di Kabul dan koleganya, Kevin King yang
warga negara AS, diculik di dekat kampus mereka pada Agustus 2016 lalu.
Video
Taliban itu memperlihatkan Weeks dan King yang berjenggot. Weeks
menyebut, video itu direkam pada 1 Januari lalu. Kedua pria itu meminta
keluarga mereka untuk mendorong pemerintah AS membantu pembebasan
mereka.
Secara khusus merujuk pada Trump, Weeks menyatakan bahwa
Taliban meminta para tahanan di Pangkalan Udara Bagram dan penjara
Pul-e-Charkhi, pinggiran Kabul, untuk ditukar dengan mereka.
"Para
tahanan itu ditahan di sana secara ilegal dan Taliban meminta mereka
dibebaskan untuk ditukar dengan kami. Jika mereka tidak ditukar dengan
kami, maka kami akan dibunuh," ucap Weeks dalam video itu.
"Tuan
Donald Trump, tolong, saya meminta Anda, tolong, ini ada di tangan Anda,
saya meminta Anda tolong berunding dengan Taliban. Jika Anda tidak
berunding dengan mereka, kami akan dibunuh," imbuhnya.
Pada
September 2016 lalu, Pentagon atau Departemen Pertahanan AS
mengungkapkan bahwa tentara AS melakukan penggerebekan untuk
menyelamatkan dua sandera sipil, namun saat itu kedua sandera tidak
ditemukan di lokasi.
Praktik penculikan menjadi persoalan utama
di Afghanistan selama bertahun-tahun. Tahun lalu, Taliban merilis video
yang menunjukkan seorang sandera asal AS dan suaminya yang
berkewarganegaraan Kanada, yang diculik tahun 2012. Dalam video itu,
kedua sandera meminta pemerintah masing-masing negara untuk menekan
pemerintah Afghanistan agar tidak mengeksekusi mati tahanan Taliban