News

Amankan Aksi 212 Jilid II, Kepolisan Siagakan Mobil Komando dan Baracuda di Gedung DPR

Maman | Selasa 21 Feb 2017 06:38 WIB | 2558



Istimewa


MATAKEPRI.COM, Jakarta - Mobil tempur berbasis All Wheel Drive (AWD) berwarna hijau loreng-loreng terlihat di parkirkan tepat di depan gedung ikonik "kura-kura" yang berada di Kompleks Parlemen DPR/MPR Senin Sore.

Mobil milik TNI tersebut adalah mobil Komodo buatan PT Pindad.

Mobil perang ini merupakan mobil tempur versi ringan yang biasa digunakan sebagai kendaraan operasional Kopassus dalam menghalau berbagai macam huru-hara.

Di sampingnya terparkir tiga buah rantis (kendaraan taktis) panser APC (Armoured Personnel Carrier) Barracuda 4x4 milik Korps Brigade Mobil (Brimob).

Mobil buatan Korea Selatan ini juga biasa digunakan untuk pengamanan aksi demo atau kerusuhan. Empat mobil tersebut merupakan salah satu kendaraan yang digunakan untuk pengamanan Aksi 212 jilid II yang digelar hari ini.

Aksi yang dimotori oleh Forum Umat Islam (FUI) ini akan diikuti oleh seluruh ormas Islam yang berada di bawah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI).

Diperkirakan 10.000 umat Islam akan turun pada aksi ini. Kabarnya peserta aksi akan berasal dari luar Jakarta, diantaranya Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, kemudian Bogor, Depok, dan Tangerang.

Aksi ini akan dimulai dengan salat subuh berjamaah di masjid masing-masing terlebih dahulu. Setelah fajar mereka baru akan menggelar aksi di depan Kompleks Parlemen.

Seperti di rilis Tribunnews.com pada Senin(20/2/2017) bahwa pihak kepolisian meminta para peserta aksi menaati Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Mereka diminta bubar sebelum pukul 18.00 WIB.

"Pokoknya pada pukul 18.00 mereka sudah harus bubar dari sekitar DPR," ujar Kepala bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono saat dihubungi.

Aksi ini dilakukan untuk meminta DPR mendesak pemerintah memenuhi aspirasi umat Islam yang menginginkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diberhentikan dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Pihak kepolisian menurunkan satuan Gegana, Brimob, Satuan Narkoba, Intelkam, Sabhara, dan Pengamanan Dalam DPR RI, sementara menyiapkan pasukan dari satuan TNI AU (Paskhas), TNI AL, TNI AD, dan Provost Kodam Jaya.

Sebelum mengerahkan pasukan ke Kompleks Parlemen, para petinggi TNI dan Polri sempat melakukan pengaturan rencana dan strategi pengaman aksi 212 jilid II. Mereka menggelar sebuah peta raksasa yang menggambarkan Kompleks Parlemen dan sekitarnya.(*)



Share on Social Media