News
| Senin 27 Mar 2017 14:07 WIB | 2976
MATAKEPRI.COM, Bandung - M.Kalvin Alvianyah (3) tewas akibat tindakan kekerasan
oleh ayah tirinya, TB Hadi Komala (25). Aksi keji Hadi ini melibatkan
ibu kandung korban, Ani Cahyani (20). Ada cerita ilmu hitam di balik
penganiayaan terhadap balita mungil tersebut.
Kedua orang tua
(ortu) durjana itu kehilangan nalarnya sehingga nekat melakukan
perbuatan melawan hukum. Hadi dan Ani menuding Kalvin sering sakit dan
rewel lantaran ulah teluh.
"Kalvin ini rewel terus. Terus kata
dia (Hadi) penyebabnya karena anak saya diteluh oleh bapak kandungnya
(mantan suami Ani)," ucap Ani di Mapolsek Cipatat, Jalan Raya
Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat, Senin (27/3/2017).
Ani
percaya begitu saja omongan suami kedua tersebut yang mempersuntingnya
tiga bulan lalu. Kepada Ani, Hadi berdalih bisa menyembuhkan 'penyakit'
diderita Kalvin. Sang ayah tiri itu mengaku punya jurus mengobati Kalvin
dengan cara tak rasional.
Pada malam kelam, Jumat (24/3) lalu,
sekitar pukul 23.00 WIB. Kalvin nangis menjerit-jerit. Hadi menyebut
kalau anak tirinya kerasukan gara-gara efek ilmu hitam.
"Dia (Hadi) bilang Kalvin itu kesurupan," ujar Ani yang wajahnya tertutup sebo.
Hadi
beraksi. Dia mencoba 'menangkal' agar tangisan Kalvin mereda. "Kalvin
menjerit dan rewel karena ilmu guna-guna," ujar Hadi di tempat yang
sama.
Dia beralasan memukul Kalvin sebagai cara menyingkirkan
ilmu hitam. "Saya pukul tiga kali bagian perut dan dada korban. Setelah
itu saya lempar korban ke kasur," ujar Hadi.
Tubuh mungil Kalvin
dibanting berkali-kali di atas kasur. Bukan hanya itu, Hadi menggiring
Kalvin ke kamar mandi. Lagi-lagi Hadi berdalih 'ritual' tersebut bagian
dari penyembuhan.
Berdasarkan keterangannya kepada polisi, Hadi
mengguyurkan air ke kepala korban. Bahkan, tubuh Kalvin dibenamkan ke
dalam ember palstik berisi air selama sekitar lima detik.
Hadi tak membantah perilaku jahat tersebut. "Iya," kata Hadi singkat.
Penyiksaan
itu membuat Kalvin makin menangis keras. Korban lalu dibawa masuk kamar
oleh ibu kandungnya. Hadi langsung menendang pantat Kalvin hingga
terjatuh.
"Ibu kandung korban tidak berupaya menghentikan
perbuatan pelaku (Hadi). Ibunya malah sengaja membangunkan korban, lalu
pelaku kembali memukul dada korban sebanyak tiga kali hingga kepala
korban terbentur tembok," kata Kapolresta Cimahi AKBP Ade Ary Sy
Indraradi di Mapolsek Cipatat.
Keesokan harinya, Sabtu (25/3)
lalu, Kalvin dalam kondisi tidak sadarkan diri dibawa pamannya ke
Puskesmas Rajamandala. Namun setiba di puskesmas, Kalvin dipastikan
sudah meninggal dunia.
Setelah sempat kabur, Hadi dan Ani
berhasil ditangkap polisi di sebuah vila di kawasan Cipanas, Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat, Senin (27/3/2017), sekitar pukul 05.00 WIB. Kasus
ini ditangani Polsek Cipatat.
Pengakuan Hadi perihal Kalvin kena
teluh itu dinilai polisi sebagai alasan mengada-ada. Hasil pemeriksaan
dokter, tubuh Kalvin mengalami lebam dan memar pada dahi, pipi sebelah
kanan dan bibir bagian atas pecah akibat penganiyaan.
"Faktanya
kan korban mendapat tindakan kekerasan oleh ayah tirinya. Motif pelaku
menganiaya korban itu karena korban rewel," ujar Ade.(***)