News
| Senin 27 Mar 2017 14:58 WIB | 3031
MATAKEPRI.COM, Palembang - Pihak Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, mempersilahkan pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan atas tewasnya dua mahasiswa yang tengah mengikuti pendidikan tingkat dasar mahasiswa. Mesikipun demikian, Rektor Unsri, Anies Saggaff menegaskan tidak ada perpeloncoan atas meninggalnya dua mahasiswa tersebut.
"Tidak ada kalau perpeloncoan, karena itu murni kegiatan pelatihan
dasar leadership (pelatihan kepemimpinan, red). Tapi kalau dari
kepolisian nyatakan ada tindakan pidana, panitia harus bertanggung jawab
sesuai hukum," ujar Anies kepada wartawan, Sumsel, Senin (27/03/2017).
Pernyataan ini disampaikan Anies saat menyambangi rumah duka M Taufik
Hidayah di Jalan Supersemar lorong Kalpataru I Palembang, Sumsel.
Puluhan mahasiswa dan sahabat M Taufik tampak memenuhi rumah duka.
Korban merupakan mahasiswa Unsri Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS)
angkatan 2016.
Dua mahasiswa Unsri yang tewas adalah Taufik (19) dan Kigjet (19). Mereka meregang nyawa setelah terperosok kedalam galian berlumpur sedalam 5 meter, Minggu (26/03/2017).
Berdasarkan informasi, kejadian berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB,
para peserta kegiatan akan melakukan penyebrangan dengan lintasan basah
di sungai eks galian. Tiba-tiba kedua mahasiswa malang itu terperosok.
Dalam suasana panik, mahasiwa pun meminta bantuan warga. Pihak
kepolisian pun meluncur ke lokasi kejadian setelah menerima laporan
adanya siswa yang tenggelam ke dalam lubang berlumpur.
Pencarian berlangsung sekitar 1 jam. Tubuh kedua mahasiswa tersebut
ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa. kedua korban langsung
dibawa ke Puskesmas Inderalaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
"Kita sedang melakukan pendalaman untuk mengetahui penyebab kematian dua
mahasiswa ini," kata Kapolres Ogan Ilir, AKBP Arief Riva'i, seperti
yang dilansir detikcom, Minggu (26/03/2017) malam. (***)