News
| Selasa 02 May 2017 12:45 WIB | 2694
MATAKEPRI.COM, Malang - Insiden dugaan penyetruman terhadap empat siswa di SDN Lowokwaru III Kota Malang membuat Wali Kota Moch Anton ikut bicara. Menurutnya yang dilakukan kepala sekolah (kepsek) SDN tersebut kepada siswanya adalah terapi untuk kesehatan pola pikir.
"Bukan disetrum, terapi kesehatan pola pikir. Sudah ada penanganan
khusus, dengan memanggil yang bersangkutan serta wali siswa melalui
diknas," ujar Anton ditemui wartawan di Balai Kota Malang Jalan Tugu,
Selasa (2/5/2017).
Anton melanjutkan, Kepsek Tjipto Yuwono (TY)
tengah menerapkan sebuah metode dengan jalan terapi tanpa lebih dahulu
berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan maupun Pemkot Malang.
"Tidak pernah diajukan, tanpa koordinasi. Jadi itu, dia (pelaku) melakukan sendiri," sebut Anton.
Anton
mengaku, ada wali siswa yang tidak terima dengan perlakuan Kasek SD
Negeri Lowokwaru 3 tersebut. Pihaknya berjanji, akan menangani dan
bertanggung jawab.
"Yang jelas kami akan tanggung jawab atas masalah ini," tegas politisi dari PKB ini.
Anton
memastikan akan ada sanksi, ketika ditemukan fakta yang membenarkan
adanya pelanggaran. "Akan ada, tetapi masih menunggu hasilnya," tandas
Anton mengakhiri wawancara.
Saat berusaha ditemui, TY saat ini
tengah menjalani pemeriksaan di Dinas Pendidikan Kota Malang. TY hanya
memberikan keterangan melalui pesan singkat, jika dirinya tengah
mengikuti rapat yang tidak dapat ditinggalkan.
Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Malang tengah menyelidiki kasus dugaan penyetruman 4 siswa yang dilakukan TY. Salah satu orangtua siswa tidak terima perbuatan TY.
Seperti yang dimuat di detik.com, TY sudah
membuat surat pernyataan pada Kamis 27 April 2017. Ia mengakui kesalahan
telah melakukan terapi listrik terhadap 4 siswa tanpa konfirmasi
orangtuanya. Begitu pula, alat bukti turut disertakan. TY janji tidak
akan mengulangi perbuatannya (***)