Batam
Juliadi | Jumat 26 Jan 2018 14:11 WIB | 2618
MATAKEPRI.COM, Batam - Pelaksanaan penggunaan anggaran di SD 005 Seibeduk dinilai tidak tepat sasaran.
Pasalnya, dari hasil Inspeksi Mendadak (Sidak) Komisi IV DPRD Batam menemukan adanya pergantian atap
spandek sekolah yang masih laik pakai. Sementara atap lama diduga dikomersialkan oleh pihak sekolah.
"Banyak aduan dari masyarakat kalau atap tersebut dijual pihak sekolah. Makanya kita langsung turun
untuk mengecek langsung kondisi di lapangan," ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Batam.
Ia tahu kalau atap bekas tersebut masik laik pakai dari foto-foto yang diberikan masyarakat. Dari foto
itu juga terlihat atap bekas diangkut menggunakan sebuah mobil. "Dugaannya atap spandek lama memang
sengaja dikomersialkan karena saat kami berada di sekolah sudah tidak ditemukan lagi," sebut Udin.
Yang paling disesalkan ialah pihak sekolah bisa mengganti atap sementara kondisi sekolah dan ruang
belajar rusak parah. Hampir semua ruangan kondisinya sudah tidak layak pakai, seperti kaca jendela tak
memiliki kaca, papan tulis pecah, bangku dan meja serta mebeler guru sudah tidak bisa digunakan lagi.
Begitu juga dengan lemari penyimpanan buku sudah hampir ambruk karena tak mampu menampung jumlah buku.
"Ini yang kita sesalkan, kenapa ini yang harusnya diperbaiki, tapi malah atap yang masih bisa dipakai
malah diganti. Bagaimana mungkin anak-anak bisa nyaman belajar dengan kondisi tersebu," sesal Udin, di temui usai sidak
Padahal, kata Udin, hampir setiap tahun sekolah tersebut mendapat bantuan baik dari dana BOS maupun
bersumber dari APBD Batam. Tahun 2017 saja misalnya, SD 005 mendapat bantuan perbaikan dan pembangunan
ruang kelas baru sebesar Rp 460 juta. Belum lagi dari dana alokasi khusus (BOS) sebesar Rp 300an juta.
"Penggunaan anggaran ini sebenarnya yang tidak efektif dan tepat sasaran," imbuhnya.
Kepala Sekolah SD 005 Seibeduk, Karta Winata yang dikonfirmasi Batam Pos mengaku sedang rapat.
"Maaf pak lagi rapat," katanya singkat.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Asri, tidak mau berkomentar terkait pergantian atap tersebut.
Namun begitu ia membenarkan jika tahun 2017 sekolah ini mendapat bantuan dari DAK dan APBD kota Batam.
"Empat ruangan dari DAK dan dua APBD. Totalnya ada enam dan sudah dibangun," kata Asri. (Juliadi)