Batam, News, Kepri

Tenggelamnya Kapal TSHD King Richard X, KSOP Batam Berikan Penjelasan

Egi | Kamis 17 Dec 2020 18:23 WIB | 1753

KSOP Batam


Kepala KSOP Batam, Herwanto saat berikan keterangan kepada awak media (foto:egi)


MATAKEPRI.COM BATAM -- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Batam memberikan keterangan tenggelamnya kapal berbendera Indonesia yang sedang melakukan lego jangkar (Anchor) diperairan Batu Ampar.


Kepala KSOP Khusus Batam, Herwanto mengatakan kapal tersebut bernama Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD) King Rhicard X GT 8779 berbendera Indonesia yang sedang melakukan lego jangkar diperairan Batu Ampar sejak (9/3/2018)  mengalami kecelakaan laut yakni kebocoran kapal.


"Kapal tersebut tenggelam pada Minggu, (13/12/2020), pihaknya menerima informasi dari perusahaan yang menjadi agen kapal, bahwasannya telah terjadi kecelakaan di perairan Batam," ujar Herwanto pada Kamis (17/12/2020) siang di halaman Kantor KSOP Batam.


Mendapatkan informasi tersebut, pihaknya langsung mengintruksikan kepada Kabid Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Penegakan Hukum dan jajarannya untuk segera aksi melakukan pemantauan dan melaksanakan langkah penyelamatan.


"Sekitar pukul 17.30 WIB Kapal Patroli KNP 376 langsung bergerak kelokasi kecelakaan kapal di Perairan Tanjung Pinggir yang bergabung dengan KN Trisula, KN Rantos, KN Kalimashada KRI Beladau, dan saat tiba dilokasi, kapal telah mengalami kemiringan sekitar 5 derajat," bebernya.


Dikatakannya, tim berhasil mengevakuasi crew kapal yang berjumlah empat oleh KRI Beladau yang kemudian dibawa ke Kapal Patroli KNP 376 untuk dimintai keterangan.


Selanjutnya, perusahaan agen kapal mendatangkan dua unit tugboat TB Hemingway 2400 dan TB Hemingway 3200 yang rencananya akan mengevakuasi menarik kapal tersebut kedarat.


"Disamping pengerahan KNP 330, kantor KSOP Khusus Batam juga berkoordinasi dengan Kantor Pangkapal PLP Tanjung Uban, untuk segera mengerahkan KN Trisula dan KNP 215 Jombio milik Pangkalan Tanjung Priok," tuturnya.


Lanjutnya, sekitar pukul 23.30 WIB kapal tenggelam. Evakuasi kapal yang telah direncanakan oleh perusahaan agen kapal karena kapal tenggelam dengan waktu yang cukup singkat, sehingga tugboat yang telah disiapkan difungsi untuk mengantisipasi pencemaran minyak dilaut.


Kantor KSOP Khusus Batam bersama dengan Kantor Pangkalan PLP Tanjung Uban telah berkoordinasi VTS Batam, Kantor Distrik Navigasi Kelas I Tanjungpinang untuk menerbitkan Notice To Marine (NTM).


"Kantor KSOP Khusus Batam mengkoordinasikan kapal, peralatan dan personil untuk melakukan penggulangan pencemaran minyak dilaut dengan melakukan Oil Boom," ungkapnya.


Pada Senin, (14/12/2020), sekitar pukul 12.00 WIB, penanggulangan melalui penggelaran Oil Boom mulai dilaksanakan dengan melibatkan armada tambahan yaitu KN Trisula, KN Rantos dan KN Kalimasadha, serta meminta Kantor Distrik Navigasi Kelas I Tanjungpinang untuk memberikan penandaan (bouy) dilokasi kecelakaan.


"Penanggulangan melalui penggelaran Oil Boom masih tetap dilanjutkan dengan tambahan Kapal Patroli KN Sarotama dan KN Alugara, dan pada hari itu juga telah dilakukan penyelaman oleh tim penyelam dari PT Global Marine untuk melihat posisi kapal dan kondisi tangki Fuel Oil," pungkasnya.


Dari hasil penyelaman, didapatkan bahwa posisi kapal telungkup serta ada kebocoran kecil Fuel Oil dari pipa dan Tim Salvage menyiapkan perlengkapan untuk menutup kebocoran pada kapal tersebut.




Ditempat yang sama Ketua DPC Indonesian National Shipowners Association (INSA) Kota Batam, Osman Hasyim mengatakan dengan adanya insiden tenggelamnya kapal ini merupakan ujian bagi kita semua.


"Dengan adanya kejadian ini, kita mengetahui tim quick response yang dibentuk oleh KSOP Batam untuk bekerja melakukan penyelamatan kapal yang tenggelam tersebut dengan cepar," ujar Osman (egi)



Share on Social Media