Batam, News

Sebanyak 157 Warga Mendapatkan Operasi Katarak Gratis dari Baksos BCA, PERDAMI dan RSAB

Egi | Minggu 06 Aug 2023 12:04 WIB | 359

RSUD/Rumah Sakit/Puskesmas
BANK


Pasien pengobatan katarak menunggu antrian pelaksanaan operasi di RSAB Batam, foto:egi


MATAKEPRI.COM BATAM -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bekerja sama dengan SPBK Persatuan Dokter Spesialis Mata (PERDAMI) dan Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam melaksanakan bakti sosial berupa operasi katarak.


Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka membantu masyarakat mencegah gangguan penglihatan sehingga dapat beraktivitas secara normal seperti biasa.


Bakti sosial operasi katarak tersebut dilaksanakan di Rumah Sakit Awal Bros (RSAB), dengan melibatkan dokter spesial mata sebanyak 14 orang.


Kepala Kantor Wilayah V BCA Medan, Iwan Santoso Narto mengatakan kegiatan operasi katarak ini sebagai wujud komitmen BCA dalam mendukung peningkatan kualitas kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.


Dikatakannya, sejak tahun 2001, BCA konsisten memberikan kontribusi pada penurunan jumlah kebutaan akibat penyakit katarak di Indonesia agar terus berkurang dari waktu ke waktu.




Bank Central Asia sebagai perbankan nasional tidak hanya menyediakan dukungan keuangan saja, namun juga turut serta mengkampanyekan kepada masyarakat mengenai pentingnya perawatan kesehatan mata.


"Kami terus berkomitmen hadir di sisi masyarakat dalam segala aspek, salah satunya di bidang kesehatan," ujar Iwan dalam sambutannya.


Menurutnya, operasi katarak adalah merupakan salah satu upaya medis penting yang membantu untuk mengembalikan penglihatan kepada para penderita katarak.


"Ini adalah tantangan nyata yang banyak dihadapi oleh masyarakat kita yang tidak memiliki akses keperawatan kesehatan yang memadai. Dan, disinilah BCA hadir membantu memberikan solusi kesehatan untuk masyarakat," ungkapnya.


Masih menurut Iwan, dengan menggandeng SPBK Persatuan Dokter Spesialis Mata (Perdami), BCA telah berhasil melaksanakan operasi katarak di berbagai wilayah di Indonesia.


"Ribuan pasien telah berhasil kami bantu untuk menerima perawatan yang dibutuhkan. Dan, juga untuk mendapatkan kesempatan melihat dunia dengan cara baru," imbuhnya.


Kemudian, keberhasilan program ini tidak hanya berkat dedikasi BCA dan SPBK Perdami saja, melainkan juga dukungan kuat dari berbagai pihak yang peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.


Lalu, dalam kesempatan itu juga pihaknya tak lupa untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh tim medis yang terlibat dalam kegiatan operasi katarak kali ini.


Tak lupa lanjutnya, ucapan terima kasih juga dia sampaikan kepada Perdami Pusat dan juga Rumah Sakit Awal Bros yang telah bekerja keras melaksanakan operasi ini guna untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di kota Batam.


Dilokasi yang sama, Manager Marketing RSAB, dr Shinta Trilusita MARS mengatakan dalam kegiatan kali ini pihaknya hanya membutuhkan persiapan selama lebih kurang dua bulan, dari persiapan internal sampai dengan sosialisasi ke masyarakat.


Kemudian, untuk jumlah peserta yang akan mengikuti operasi katarak ini, sejak awal pihaknya menargetkan sebanyak 200 pasien. Namun, dikarenakan berbagai faktor hingga screening jumlah peserta yang bisa mengikuti operasi ini sebanyak 157 peserta.


"Awalnya kita menargetkan 200 peserta. Namun, dikarenakan beberapa hal dan hasil screening, jumlah peserta yang boleh mengikuti operasi katarak ini berjumlah 157 pasien," sebut dr Shinta yang saat itu didampingi Ketua Panitia Pelaksana operasi katarak, dr Hafizah SpM.


Menurut dr Hafizah SpM., pasien termuda dalam operasi katarak kali ini yakni berusia 23 tahun. Sementara, untuk pasien tertua yang lolos screening dan berhak untuk menjalani operasi berusia 83 tahun.


"Ada lagi pasien terjauh kita kali ini dari Flores, Nusa Tenggara Timur," sebutnya.


Masih menurut dr Hafizah, ada sekitar 50 pasien yang harus menjalani operasi di dua matanya. Namun, dikarenakan adanya SOP dari PERDAMI yang melarang untuk melakukan operasi dua mata sekaligus di hari yang sama, sehingga dilakukan operasi pada hari berikutnya.


"Sesuai SOP dari PERDAMI tidak boleh melakukan operasi di hari sama, sehingga kami membaginya menjadi dua hari untuk melakukan operasinya," jelasnya.


Lanjutnya, dalam operasi kali ini pihaknya menurunkan sebanyak 13 orang dokter spesialis mata yang didatangkan dari Riau, Makassar, Jakarta serta Kepri sendiri. 




Sementara, untuk jumlah mesin yang digunakan untuk melakukan operasi katarak berjumlah 8 unit lengkap dengan mikroskopnya, dan sebanyak 13 tempat tidur.


Dilokasi yang sama, SPBK PERDAMI yang diwakili oleh dr Ahmad Ashraf Armalius, MPH., SpM (K) M Kes menambahkan, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin pihaknya bersama-sama dengan BCA dan RSAB.


Pihaknya menyasar kepada orang-orang yang memgalami katarak. Kenapa? Karena prevalensi penderita katarak di Indonesia jumlahnya sudah cukup besar.


Menurutnya, jika dilihat dari data statistik di Kepulauan Riau, jumlah penduduknya saat ini berjumlah sekitar lebih kurang 2 juta. Dari jumlah tersebut, penduduk yang berusia diatas 50 tahun berjumlah sekita 20 persen atau sekitar 400 ribu orang.


"Dari 400 ribu orang, secara statistik yang mengalami kebutaan karena katarak berjumlah 1.8 persen atau kurang lebih 7.200. Jadi, estimaai secara statistik ada sekitar 7.200 orang di Kepri yang mengalami kebutaan karena katarak," jelasnya 


Menurutnya, penyakit katarak ini bisa dilakukan penanganannya dengan melakukan operasi. Adapun metode operasi terpilih untuk katarak adalah fakoemulsifikasi dengan teknologi mutakhir tanpa menggunakan jahitan.


"Melalui metode fakoemulsifikasi dan teknologi mutakhir diharapkan penyembuhan akan cepat dilakukan untuk memberikan kualitas terbaik dalam pelayanan kesehatan terhadap masyarakat," pungkasnya.(***) 


Redaktur: ZB



Share on Social Media