Tanjungpinang, News, Kepri
Egi | Rabu 16 Apr 2025 21:18 WIB | 232
Tangkapan layar video ban pesawat lepas (ist)
Matakepri.co.id Tanjungpinang - Pesawat milik maskapai Garuda Indonesia mengalami insiden roda depan lepas saat mendarat di bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang pada Rabu, 16 April 2025. Beruntung dalam insiden ini seluruh penumpang turun dengan selamat.
Pesawat dengan nomor penerbangan PK-GUD GA 288 yang melayani rute Jakarta–Tanjungpinang tersebut mengalami gangguan pada roda depan saat hendak menyentuh landasan.
Tercatat sebanyak 161 penumpang berada di dalam pesawat. Insiden ini sempat memicu kepanikan, namun beruntung pesawat berhasil mendarat dengan selamat dan seluruh penumpang dinyatakan dalam kondisi baik.
Dalam proses pendaratan, pesawat terasa kasar dan guncangan keras seperti rem mendadak serta pesawat tidak bisa langsung menuju apron.
Pejabat Pengganti Sementara Eksekutif General Manager Bandara RHF Tanjungpinang, Zaini Ahmad membenarkan pilot meminta bantuan towing karena pesawat tidak bisa bergerak menuju apron secara mandiri. Secara umum, seluruh penumpang selamat dan kedatangan sesuai jadwal.
"Pesawat kita evakuasi dari run way sampai ke apron. Semua penumpang turun dengan selamat. Untuk kepastian apakah pecah ban atau ban lepas, kita menunggu informasi dari pihak Garuda," kata Zaini.
Sementara Itu, General Manager Maskapai Garuda Tanjungpinang, Muhammad Ikhsan mengatakan, pihaknya masih melakukan investigasi penyebab insiden tersebut serta mendatangkan suku cadang dari Batam untuk dilakukan perbaikan. Saat ini pesawat garuda dengan nomor keberangkatan G2A89 mengalami delay keberangkatan.
"Suku cadang sudah kita datangkan dari Kota Batam dan untuk keberangkatan yang menggunakan maskapai ini mengalami delay," kata Ikhsan.
Ia juga menambahkan, hingga kini pihak Garuda Indonesia masih melakukan investigasi untuk memastikan penyebab pasti insiden.
"Akibat kejadian ini, penerbangan lanjutan dari Tanjungpinang ke Jakarta yang dijadwalkan pukul 09.20 wib mengalami delay dan akan mendapatkan kompensasi," pungkasnya (Egi)
Redaktur: ZB