News
| Jumat 31 Mar 2017 17:17 WIB | 1635
MATAKEPRI.COM, Malaysia - Keputusan Malaysia memulangkan jenazah Kim
Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, ke negara asalnya
Korea Utara, dianggap sebagai kekalahan Malaysia dalam perang diplomasi
melawan Korea Utara, kata seorang pakar Korea Utara seperti dikutip
Reuters.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengeluarkan
pernyataan mengenai pemulangan jenazah korban pembunuhan misterius di
bandara Kuala Lumpur beberapa peka lalu, tanpa menyebutkan nama jenazah
yang selama ini dibantah Korea Utara sebagai bukan jenazah Kim Jong-nam.
"Menyusul
selesainya otopsi jenazah dan surat yang diterima dari keluarganya yang
meminta jenazah dipulangkan ke Korea Utara, pihak koroner setuju
melepas jenazah itu," kata Najib yang saat ini tengah berkunjung ke
India.
Najib juga mengatakan bahwa Malaysia telah mencabut
larangan meninggalkan Malaysia kepada beberapa orang Korea Utara yang
menjadi tersangka pembunuhan Kim Jong-nam, sebaliknya Korea Utara
mengeluarkan pernyataan bahwa "masalah-masalah yang muncul akibat
kematian seorang warganya dengan Malaysia telah diatasi." Dengan kata
lain, sembilan warga Malaysia yang "disandera" Korea Utara kini boleh
pulang ke negara asalnya.
"Ini jelas kemenangan (Korea Utara),"
kata Andrei Lankov, pakar Korea Utara dari Universitas Kookmin, Seoul,
menyangkut barter politik Malaysia-Korea Utara itu.
"Saya
memandang Malaysia telah memutuskan untuk tidak terlibat lebih jauh
dalam intrik kekuasaan di negara lain, dan ingin warga mereka yang
disandera bisa pulang."
Namun Korea Utara juga tidak sepenuhnya
menang, karena krisis ini telah membuat negara ini kehilangan satu dari
sedikit negara yang mau bersahabat dengannya.
"Saya kira hubungan
(kedua negara) ini akan menjadi dingin untuk waktu yang lama," kata
Dennis Ignatius, bekas diplomat Malaysia.
Kim Jong-nam pernah
secara terang-terangan menentang kekuasaan dinastis keluarganya di Korea
Utara. Selama beberapa tahun sebelum kematiannya dia harus hidup di
pengasingan di Makau, di bawah perlindungan China. Keluarganya
bersembunyi sejak dia dibunuh.
PM Najib menyatakan kendati jenazah dipulangkan, penyelidikan akan terus berlanjut. (***)