Batam, News, Ekonomi
Juliadi | Jumat 30 Aug 2019 21:25 WIB | 4458
Istimewah
Menurutnya Pasar TPID Batam ini merupakan pasar yang kedua di Indonesia, setelah Yogyakarta, akan tetapi Pasar TPID Batam lebih lengkap dibanding yang pertama. Karena menggandeng seluruh distributor bapok yang ada di Batam.
Ia juga berharap dengan adanya Pasar TPID bisa membantu pemerintah dalam mengendalikan tingkat inflasi di Kota Batam, komoditas bapok di pasar ini akan dijual dengan harga lebih murah dari pasar lain karena langsung dari tangan distributor. Sehingga memotong rantai distribusi yang menyebabkan kenaikan harga.
Ia menjelaskan bahwa di pasar TPID ada 60 pedagang dari 15 jenis distributor dan akan menyediakan berbagai kebutuhan pokok. Seperti beras, gula, minyak, daging, telur, hingga sayur-mayur, dan ikan.
Menurutnya pedang di Pasar TPID ini dibatasi jumlahnya, tak boleh terlalu banyak, hal ini untuk menghindari pembelian untuk dijual kembali. Karena target dari pasar ini adalah masyarakat menengah ke bawah.
“Skala prioritasnya adalah masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Karena pengaruh besar inflasi di situ. Pihak distributor sudah tahu siapa yang akan mereka terima untuk membeli di sana. Tak boleh beli banyak. Pembeliannya yang wajar saja, untuk kebutuhan rumah tangga, supaya merata,†kata dia.
Harga jual bapok di Pasar TPID nantinya akan dipampang di videotron. Layar digital berukuran besar diletakkan di satu sisi pasar sehingga bisa terpantau baik oleh penjual maupun pembeli. Sebagai patokan dalam proses jual beli di pasar tersebut.