Batam, Pendidikan

Walaupun Belum Lolos SPMB, Disdik Batam Pastikan Tidak Akan Biarkan Calon Siswa Putus Sekolah

Riki | Rabu 02 Jul 2025 21:30 WIB | 84

Perguruan Tinggi/Sekolah
SPMB
Sekolah


Kepala Disdik Batam, Tri Wahyu Rubianto saat diwawancarai awak media (foto:Egi)


Matakepri co.id Batam - Sebanyak 1.039 calon siswa SMP di Batam belum berhasil masuk sekolah negeri pada proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026. 


Walaupun 1.039 calon siswa belum diterima, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam memastikan tidak akan membiarkan mereka putus sekolah.


Kepala Disdik Batam, Tri Wahyu Rubianto, mengatakan total daya tampung SMP Negeri di Batam tahun ini mencapai 15.039 kursi. Dari pendaftaran yang diikuti 12.238 siswa, sebanyak 12.065 dinyatakan lolos seleksi.


"Masih ada 1.039 calon siswa yang belum tertampung. Tapi ini bukan akhir. Kami siapkan mekanisme penempatan ulang ke sekolah negeri lain yang kuotanya masih ada," ujar Tri, Rabu (02/07/2025) pagi.


Tri menegaskan, proses penempatan ulang ini membutuhkan persetujuan orang tua. Siswa akan diarahkan ke sekolah negeri yang masih memiliki bangku kosong agar tidak menyalahi aturan.


"Kalau dipaksakan masuk ke sekolah yang sudah penuh, data siswa tidak akan tercatat di Dapodik. Nanti tidak dapat ijazah. Ini penting dipahami bersama," ungkapnya.


Disdik mencatat sejumlah kendala teknis dalam proses SPMB kali ini. Masalah yang muncul antara lain usia Kartu Keluarga (KK) belum satu tahun, alamat domisili tidak sesuai, serta penggunaan KK dari luar Batam. Kasus seperti ini tercatat sebanyak 984 di jenjang SD dan 441 di SMP.


Selain itu, Disdik juga menerima hampir seribu pengaduan selama masa pendaftaran. Dari total 995 laporan, 778 berasal dari pendaftar resmi yang memiliki akun SPMB, sementara 217 laporan dari orang tua yang hanya mengisi formulir pengaduan tanpa mendaftar penuh.


Agar tidak ada anak yang tertinggal, Disdik Batam membuka layanan pendataan di Posko Gedung Gurindam, Kantor Dinas Pendidikan, mulai 2 hingga 4 Juli 2025. Layanan ini ditujukan bagi calon siswa yang sama sekali belum terdaftar.


"Kami ingin memastikan semua anak tetap bisa sekolah. Jangan sampai hanya karena masalah administratif, mereka gagal lanjut pendidikan," pungkasnya (Egi)


Redaktur: ZB



Share on Social Media