Kesehatan
| Senin 16 Jan 2017 09:23 WIB | 2818
MATAKEPRI.COM, Jakarta- Obesitas atau kegemukan memang harus dihindari
karena terbukti memicu beragam penyakit, salah satunya kanker. Bahkan
sebuah studi mengatakan, obesitas mampu meningkatkan risiko seseorang
untuk terserang 13 jenis kanker.
Namun penelitian terbaru dari
Korea Selatan juga mengatakan seseorang yang mengalami kegemukan rentan
didiagnosis dengan kanker jenis lain dalam waktu yang tak berjauhan.
Fakta
ini diperoleh setelah peneliti mengamati 240.000 penyintas kanker pria
selama tujuh tahun. Mereka menemukan, pria yang gemuk (dengan indeks
massa tubuh di atas 30) ketika pertama kali didiagnosis kanker berisiko
42 persen lebih besar untuk didiagnosis kanker lagi (kanker sekunder)
1-2 tahun kemudian.
Ini artinya seorang pria gemuk bisa mengalami dua kanker sekaligus dibanding mereka yang indeks massa tubuhnya normal.
Jenis
kanker yang kerap ditemukan menjadi kanker sekunder adalah kanker
kolorektal (usus besar), hati, tiroid, prostat, dan ginjal. "Ini karena membawa terlalu banyak lemak ekstra dapat memicu peradangan
kronis di tubuh, yang dapat menyulut perkembangan sel-sel kanker," jelas
ketua tim peneliti, Park Sang Min, MD dari Seoul National University
College of Medicine.
Park menambahkan, makin banyak jaringan
lemak yang menumpuk, makin bertambah pula kadar hormon insulin atau
estrogen yang dihasilkan tubuh. Padahal keduanya juga dikenal mampu
mendorong perkembangan sel-sel kanker dalam tubuh.
Lantas mengapa
bisa muncul jenis kanker sekunder yang sama sekali berbeda dengan jenis
kanker yang pertama terdiagnosis? Menurut Park, ini bukan hanya karena
tubuh terus dihadapkan pada peradangan yang terjadi.
"Pengobatan
jenis kanker yang pertama juga membuat sistem imun menjadi stres,
sehingga semakin meradang dan membuat tubuh semakin rentan untuk
terjadinya kanker sekunder," urai Park seperti dilaporkan Men's Health.
Untuk itu saran yang diberikan Park tak jauh-jauh dari upaya para pria agar mau menurunkan berat badannya.
"Memang
dibutuhkan riset lebih jauh untuk menentukan seberapa banyak lemak yang
harus dihilangkan, tetapi nampaknya bila Anda bisa menurunkan 5-7
persen bobot tubuh Anda, dampaknya sudah terasa," tutup Park.