News
| Rabu 24 May 2017 12:42 WIB | 3048
MATAKEPRI.COM, Okinoshima - Negeri Sakura Jepang punya budaya yang sakral dan
dijaga secara turun-temurun. Di Pulau Okinoshima, ada pulau yang hanya
boleh dimasuki oleh kaum pria.
Di Prefektur Fukuoka, Jepang
terdapat Pulau Okinoshima yang sangat dikeramatkan oleh para penganut
agama Shinto. Dilihat detikTravel dari situs resminya, Selasa
(23/5/2017), pulau ini hanya terbuka bagi kaum pria dan terlarang untuk
kaum hawa.
Sejarahnya, larangan gender itu pun sudah disampaikan
secara turun temurun layaknya cerita rakyat. Dipercaya, kalau seorang
perempuan bisa berubah menjadi batu apabila mendekati Kuil Munakata
Taisha Okitsumiya yang sudah ada sejak abad ke-17.
Namun bagi
kaum pria yang ingin mendekati situs tersebut, harus terlebih dulu
menanggalkan pakaiannya dan disucikan lebih dulu dengan upacara formal.
Kuil keramat di dalam pulau (okinoshima-heritage.jp)
Tidak hanya itu, siapa pun yang datang juga tidak boleh mengambil apapun
dari dalam pulau. Bahkan, siapa pun juga tidak diperbolehkan untuk
membicarakan Pulau Okinoshima dan segala isinya ketika pulang ke rumah
masing-masing.
Yang lebih sakralnya lagi, Pulau Okinoshima hanya
boleh dikunjungi sekali setahun. Tepatnya setiap 27 Mei saja, untuk
mengenang prajurit Jepang yang meninggal pada perang di Laut Jepang di
tahun 1905.
Pulau Okinoshima pun hanya dihuni oleh satu orang saja yang bertugas
sebagai penjaga kuil. Tugasnya adalah menjaga pulau dan memberikan
persembahan pada roh Kami.
Kabar terakhir, Pulau Okinoshima
tengah diajukan sebagai Situs Warisan Dunia ke UNESCO. Apabila berhasil,
bukan tidak mungkin kalau Pulau Okinoshima akan menjadi destinasi
liburan masal dan dikunjungi oleh banyak wisatawan.
Sejumlah pot dan piring peninggalan ritual adat (okinoshima-heritage.jp)
Menanggapi ide tersebut, kepala pendeta Kuil Munakata Taisha selaku
pemilik Pulau Okinoshima yang bernama Takayuki Ashizu mengaku keberatan.
Menurutnya, Pulau Okinoshima tidak boleh dikunjungi oleh sembarang
orang.
"Kami tidak akan membuka Okinoshima ke publik sekali pun
telah masuk daftar Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, karena orang tidak
boleh datang hanya karena rasa penasaran," ujar Ashizu seperti
diberitakan media Japan Times.
Fakta itu pun menjadi bukit, bahwa
orang Jepang sangat menghargai budayanya. Terlepas dari kontroversi
yang terjadi, semoga budaya dan Pulau Okinoshima selalu terjaga
keberlangsungannya.