News, Kesehatan
| Senin 04 Dec 2017 13:06 WIB | 3460
MATAKEPRI.COM, Depok - Noval begitu dihantui depresi saat dirinya menerima Kekerasan
Dalam Rumah Tangga (KDRT). Sejak SD sampai SMP, ia terus dipukuli sang paman
yang tidak menyukai kehadiran dirinya. Amarah pamannya semakin memuncak ketika
Noval duduk di bangku SMA.
Ia diusir
dari rumah kakek-nenek (orangtua dari ayah), yang selama ini juga tinggal
bersama sang paman. Semenjak itu, Noval tidak tinggal lagi di rumah yang
berlokasi di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat. Ketika diusir, ia juga sempat
menghubungi ibunya. Kedua orangtua Noval bercerai kala Noval duduk di bangku
kelas 5 SD.
Sang ibu
kini juga sudah menikah lagi. Setelah Noval diusir, ia mengalami depresi dan
pernah berpikir pendek kalau lebih baik dirinya meninggal saja. Ia pun nyaris
bunuh diri. Peristiwa memilukan ini diceritakan Noval (20) khusus.
"Suatu
hari, waktu tidur malam. Aku terbangun pukul 01.00 dini hari. Lalu aku ngambil
pisau di dapur dan masuk ke kamar mandi. Sebenarnya sih enggak sampai mau bunuh
juga. Hanya menaruh pisau di tangan. Megang aja. Sampai sekujur tubuhku kayak
keringatan. Tiba-tiba aku tersentak, setelah azan Subuh berkumandang. Jadi, aku
di kamar mandi itu 3-4 jam cuma megang pisau," papar Noval, ditemui di
tempat tinggalnya di Depok, Jawa Barat, ditulis Sabtu (2/12/2017).
Pernah
juga kalau menyeberang di rel kereta, rasanya ingin diam saja (tak bergerak) di
rel kereta. Saat di tempat tinggi, di bagian atas mall atau bangunan juga Noval
duduk di sisi tembok. Ia sempat berpikir, apakah dirinya akan jatuh atau tidak.
Namun, depresi
yang dialaminya dapat terobati. Ia mulai menata kembali hidupnya. Dari hasil
pendapatan selama ia ikut membantu diskusi soal politik di sebuah organisasi
dan bantuan finansial dari sang kekasih, Noval melanjutkan pendidikannya. Ia
pun bisa kuliah.
Rasa depresi dan
keinginan bunuh diri perlahan-lahan terobati sejak Noval mulai berkonsultasi
dengan psikolog. Setelah diusir, ia sempat tinggal di rumah temannya. Dari
temannya, ia diperkenalkan dengan psikolog.
"Aku punya temen, dia kenalin aku
dengan psikolog. Jadinya, sekarang bisa sebulan sekali konsultasi ke psikolog.
Saran dari psikolog itu cari teman yang bisa buat nyaman aja.
Buat ngilangin depresi, ya lebih punya waktu buat diri sendiri
untuk beraktivitas," ungkap Noval.
Selain itu, Noval juga tidak boleh terlalu
stres. Jika dirinya terlalu stres dan lelah, Noval menjadi down. Ia
mengakui, saat down itulah pikirannya kembali teringat soal
siksaan yang dilakukan sang paman kepadanya.
"Aku sekarang kan kuliah semester 3. Itu
aja cuma mengambil 14 SKS. Kuliahnya pun hanya tiga hari dalam seminggu.
Selebihnya, aku berkegiatan dengan ikut-ikut program diskusi politik atau di
rumah saja. Selain itu dengerin musik dan nonton teve," ucapnya.
Obat stres dan depresi
tak hanya berkat bantuan psikolog. Teman-teman dan sang kekasih juga
mendukungnya untuk bangkit.
"Sekarang aku suka kumpul sama
teman-teman dan berkegiatan gitu. Dari situ, aku punya banyak teman dan sering
diskusi. Jadi, aku sering share (berbagi) kisah hidup aku
dengan teman-teman lain. Ada juga teman yang punya masalah sama kayak aku.
Akhirnya, kami saling share cerita gitu," ujar pemuda
yang kuliah di salah satu universitas negeri di Jakarta.
Sang kekasih juga dinilai sangat perhatian
terhadap kondisi yang dialami Noval. Ketika Noval sedang down dan
tidak lagi bergairah untuk bicara, kekasihnya meninggalnya sejenak. Tak
beberapa lama, ketika mood (suasana hati) Noval sudah lebih
baik, kekasihnya mengajaknya beraktivitas di luar, seperti makan di luar atau
nonton film di bioskop.
Noval pun menjalani hari-hari kuliah dan aktif
berkegiatan diskusi. Sesekali ia berkabar dengan dua adiknya. Satu adik Noval
sedang kuliah di Bandung, sedangkan satunya lagi masih SMP dan mereka tinggal
di rumah kakek-neneknya.
Walaupun sudah tidak tinggal di rumah
kakek-neneknya, Noval menyempatkan berkunjung ke rumah. Itu pun karena dirinya
ingin meluapkan rasa rindunya pada adiknya, terutama kala sang adik yang kuliah
di Bandung sedang berlibur ke Jakarta. (www.liputan6.com/***)