News, Ekonomi

Pembelian yang Tidak Tepat Sasaran Pemicu Kelangkaan Gas Elpigi

| Jumat 08 Dec 2017 12:11 WIB | 1384




MATAKEPRI, Pekalongan - Adanya kelangkaan gas elpiji di Kota Pekalongan diakui pemerintah setempat akibat adanya pembelian yang tidak tepat sasaran. Gas elpiji 3 kg sebenarnya mencukupi untuk masyarakat kurang mampu.

"Untuk kebutuhan masyarakat kurang mampu saja sebenarnya cukup. Tapi memang ada pembeli atau penikmat gas subsidi 3 kg, ada yang dari orang-orang yang tidak berhak (orang mampu)," kata Kabag Perekonomian Setda Pemkot Pekalongan, Betty Dahfia Dahlan kepada wartawan di Kantor Setda, Jumat (8/12/2017).

Menurutnya, orang-orang yang tidak berhak tersebut mengurangi jatah gas subsidi untuk warga kurang mampu.

"Orang-orang yang tidak berhak termasuk golongan warga yang mampu, industri-industri dan rumah makan," jelasnya.

Selama ini, pihaknya telah beberapa kali melakukan himbauan kepada orang yang mampu maupun pegiat usaha termasuk rumah makan untuk tidak menggunakan gas bersubsidi atau gas 3 kg.

"Mohon kesadaranya saja. Sering kita imbaau ya, karena belum ada larangan. Jadi kita imbau masyarakat yang mampu, tolong subsidi 3 kg untuk masyarakat kurang mampu," kata Betty.

Diakui Betty, pemerintah pusat memang mengurangi alokasi gas bersubsidi tersebut. Namun stok tersebut berdasarkan jumlah angka masyarakat yang kurang mampu. "Jadi seharusnya mencukupi dan tidak ada kelangkaan," katanya.

Terkait dengan adanya kelangkaan gas tersebut, pemerintah kota melakukan operasi pasar. Untuk hari ini Jumat (08/12/2017) , OP LPG 3 kg dilakukan di 5 titik lokasi.

"OP (operasi pasar) ini dilakukan sebagai respon atas kelangkaan gas di masyarakat. Hari ini diadakan OP di lima lokasi dengan masing-masing titik 360 tabung," jelas Betty.

Lima titik OP gas bersubsidi 3 kg tersebut, dilakukan di kantor Kecamatan Utara, Kecamatan Timur, Kecamatan Pekalongan Barat, Kelurahan Pringrejo dan eks kantor Kelurahan Yosorejo Kecamatan Pekalongan Selatan.

"Untuk pembeli sendiri tentunya harus membawa KTP dari kecamatan setempat dan 1 orang, 1 tabung," pungkas Betty. (www.detik.com/***)



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait