News, Kesehatan
| Rabu 07 Feb 2018 15:50 WIB | 1660
MATAKEPRI.COM - Perawat di RSUD Agats, Asmat, Papua, punya trik
cerdik memperbaiki gizi buruk anak-anak. Trik ini lebih ditujukan bagi
anak-anak Asmat yang dirawat karena menderita gizi buruk.
Walaupun jumlah pasien anak gizi buruk yang dirawat di RSUD
Agats sekarang berkurang, pemulihan setelah menjalani perawatan tetap
dilakukan.
Anggota tim Flying Health Care (FHC) Kementerian Kesehatan, Lily
Indriani Octovia, mengatakan, ada strategi khusus yang dilakukan perawat.
“Untuk anak gizi buruk yang sudah komplikasi, kami mengajarkan
makanan yang diresepkan untuk perbaikan gizi betul-betul masuk (dikonsumsi).
Sekaligus pemantauan kepada para perawat agar mencatat ragam asupan makanan,â€
jelas Lily.
Lily yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, juga
mengevaluasi pola pemantauan makanan.
Untuk penanganan gizi buruk berat juga mulai dibuat sistem
pelayanan gizi terpadu, termasuk mengadakan poli gizi di rumah sakit dan
puskesmas setempat.
Penyuluhan juga diberikan agar gizi buruk yang terjadi dapat
tertangani. Untuk penyuluhan tersebut, perlu monitoring tata laksana gizi
buruk. Pencatatan akurat tentang umur anak menjadi poin inti pencatatan gizi.
“Saat ini yang tersedia di RSUD Agats adalah dapur gizi. Faskes
(fasilitas kesehatan) dan lingkungan kesehatan ibu dan anak juga harus
dibenahi, karena itu fondasinya,†ucap Lily.
Ia juga menyarankan, adanya penguatan untuk Antenatal Care
(ANC)--pemeriksaan kehamilan, pencatatan metabolisme, dan maternal (angka
kematian ibu).
(***)