Batam

Polsek Bengkong Silahturahmi bersama Jemaat Geret GPI Impact Community

Juliadi | Minggu 23 Jun 2024 14:06 WIB | 963

Polres/Ta dan Polsek
Polda Kepri


Personil Polsek Bengkong berjaga di pintu masuk gereja, Minggu (23/6/2024). Foto : Adi


Matakepri.com, Batam -- Dalam rangka program prioritas Kapolri yang dilaksanakan setiap minggunya yang sebelumnya dilaksanakan Jumat Curhat Kamtibmas, Kepolisian Sektor (Polsek) Bengkong melaksanakan Minggu Kasih Kamtibmas, bertempat di Gereja GPI Impact Community Kelurahan Bengkong Indah, Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau, Minggu (23/6/2024). 


Kegiatan ini dipimpin Bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Tanjung Buntung, Ajun Inspektur Polisi (Aipda) Riyan Ahmadi didampingi Bhabinkamtibmas Kelurahan Bengkong Indah, Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Yarli Harnaidi. 


Dalam sambutannya, Kepala Kepolisian sektor (Kapolsek) Bengkong, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Doddy Basyir, S.H., M.H melalui Bhabinkamtibmas Kelurahan Tanjung Buntung, Aipda Riyan Ahmadi menyampaikan, kegiatan Minggu Kasih Kamtibmas ini program prioritas Kapolri yang bertujuan menjalin tali silaturahmi dan kerja sama antara polsek bengkong dengan warga kecamatan Bengkong.


"Apabila bapak ibu ada permasalahan terkait kamtibmas, saran, kritik dan masukan yang membangun kepada kami Polsek Bengkong silahkan nanti di sampaikan untuk kebaikan kita bersama," ucap Aipda Riyan. 

-

Salah satu warga Bengkong Baru, Cindy Gultom menyampaikan, masih banyak kenakalan remaja akibat perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). 


"Apa saja dampak IPTEK ini pak," ucap Cindy. 


Menanggapi hal tersebut, Bhabinkamtibmas Kelurahan Bengkong Indah, Bripka Yarli Harnaidi mengatakan, penyebab kenakalan remaja itu terjadi karena beberapa faktor, bisa disebabkan dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).  


Lanjut kata Bripka Yarli, faktor Internal Krisis identitas, perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. 


Menurutnya, kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua, Kontrol diri yang lemah. Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.


Lebih lanjut Bripka Yarli menjelaskan, faktor eeksternal, keluarga dan perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.


Lanjut Bripka Yarli, teman sebaya yang kurang baik, Komunitas atau lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.


Dampak dari penggunaan IPTEK, kata Bripka Yarli, media internet pada remaja adalah mengunjunggi situs-situs yang tidak layak untuk dilihat diusia mereka . Karena kontrol diri remaja yang masih lemah, lingkungan yang mendukung hal-hal tersebut, dan kurangnya peran orang tua maka remaja perlahan akan terjerumus ke kenakalan remaja.


"Ketika melihat situs yang tidak layak dilihat, mereka akan penasaran dan ingin mencoba melakukan hal-hal yang belum ia ketahui dampak kedepannya, mereka akan melampiaskan keingintauan mereka pada teman-teman disekitarnya yang mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan dan sangat merugikan semua pihak," pungkas Bripka Yarli. (Adi) 


Redaktur : ZB



Share on Social Media