Batam, News, Ekonomi
Juliadi | Senin 23 Mar 2020 14:01 WIB | 4175
Ilustrasi
Ketua Umum Asosiasi Eksportir Sayur dan Buah Indonesia (AESBI) Hasan Johnny Widjaja kepada CNBC Indonesia, Senin (23/3), mengatakan cukup kaget dengan kurs dolar hari ini yang mendekati Rp 17.000, pada Senin (23/3/2020).
"Bagi eksportir kurs melemah happy, karena membayar dengan rupiah pendapatan lebih banyak," kata Johnny.
Namun, ia mengakui kebahagiaan itu tak sepenuhnya dirasakan karena, saat ini kinerja ekspor buah sedang tidak bagus di tengah wabah corona di dunia dan China. Selain itu, masih banyak komponen seperti bibit dan pestisida yang harus diimpor dari luar negeri, sehingga harganya juga ikut naik.
"Senang lah kita ekspor, tapi problem bibit dan pestisida yang naik lagi karena impor," katanya.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di perdagangan pasar spot hari ini, kembali menembus level Rp 16.000/US$.
Pada Senin (23/3/2020), US$ 1 dibanderol Rp 16.550/US$ di pasar spot. Rupiah melemah 4,09% dibandingkan dengan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Sementara BCA pada pukul 10.34 WIB kurs transfer melalui m-BCA, harga jualnya sudah mendekati Rp 17.000.
Kurs USD
Beli : Rp 16.690
Jual : Rp 16.910. (***)
Sumber: CNBCinonesia.com