Batam, News, Hukum & Kriminal

Polisi Amankan 42 Massa Terlibat Bentrokan di BP Batam, 5 Diantaranya Positif Konsumsi Narkoba

Egi | Selasa 12 Sep 2023 13:42 WIB | 322

Unjuk Rasa
Ormas/LSM/Paguyuban/Komunitas
Polres/Ta dan Polsek
Polda Kepri


Polisi amankan massa yang terlibat bentrokan di BP Batam, Senin (11/9) foto:egi


MATAKEPRI.COM BATAM -- Jajaran Kepolisian Polda Kepri Polresta Barelang telah mengamankan 42 orang demonstran buntut kericuhan dengan tim terpadu di Kantor BP Batam, Senin (11/9/2023). 


Kericuhan ini terjadi karena massa yang tergabung dalam Laskar Pembela Marwah Melayu menolak relokasi 16 Kampung Tua Rempang Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau. 


Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto mengatakan, puluhan orang terpaksa diamankan saat unjukrasa di Kantor BP Batam yang berlangsung ricuh. Mereka diduga sebagai provokator aksi yang melakukan pelemparan batu dan besi kepada petugas gabungan. 


"Total ada sekitar 42 orang dari masa aksi demonstrasi menolak relokasi di BP Batam yang diamankan. Sebanyak 28 orang diamankan Polresta Barelang, sementara 14 orang lainnya diamankan oleh Polda Kepri," katanya, Selasa (12/9/2023) di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri. 


Nugroho menjelaskan, puluhan orang yang diamankan semuanya laki-laki dan langsung menjalani test urine untuk memastikan tidak dalam pengaruh narkoba atau obat-obatan terlarang lain saat mengikuti unjuk rasa. 


"Dari 28 orang yang diamankan oleh personil Polresta Barelang, hasil test urine ada sekitar 5 orang positif narkoba. Dengan rincian 3 orang hasil test urinenya positif mengkonsumsi daun ganja, sedangkan 2 orang lainnya terindikasi positif mengkonsumsi sabu," ujarnya. 


Kapolresta Barelang sangat menyayangkan atas insiden yang terjadi di Kantor BP Batam, karena sebelumnya Koordinator Lapangan (Korlap) dari Laskar Pembela Marwah Melayu dan Gagak Hitam tidak dapat mengendalikan massanya. 


"Sebelumnya 2 korlap ini sudah kita ingatkan untuk tidak melaksanakan aksi unjukrasa, yang kita takutkan ternyata terjadi. Kita juga sudah ingatkan bentrokan bisa terjadi karena adanya provokator dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab," ungkapnya. 


Untuk membubarkan massa, tim terpadu yang awalnya masih dengan cara himbauan dan bahkan bersholawat tidak dapat meredamkan amarah massa. 


"Secara humanis dan bahkan polwan sudah bersholawat tidak dihiraukan oleh mereka. Terpaksa dengan cara menembakkan gas air mata kita membubarkan massa," Pungkasnya (egi). 


Redaktur: ZB




Share on Social Media