Batam, News, Hukum & Kriminal

Tega, Ibu Kandung Rantai Leher Anak Gegara Tak Hafal Ayat Alquran

Egi | Kamis 14 Nov 2024 15:50 WIB | 814

Polres/Ta dan Polsek


Kondisi seorang anak di rantai dan dianiaya oleh ibu kandung (foto: Egi)


Matakepri.co.id Batam - Hanya karena anaknya tidak hafal bacaan ayat pendek Al-Qur'an, seorang ibu di Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau tega menganiaya anak perempuannya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Selain dipukul, leher korban juga dijerat dengan rantai besi.


Wajah Asyifa, bocah kelas 6 SD ini babak belur dengan leher terlilit rantai yang terkunci dengan gembok lumayan besar. Kondisi Asyifa yang nampak kepayahan membuat tetangganya panik sekaligus prihatin melihat kondisi gadis malang ini.


Asyifa yang diselamatkan tetangga mengaku dipukul Zuraida, sang ibu kandung. Meski tidak mampu banyak bicara, Asyifa hanya memohon dilepaskan rantai yang menjerat lehernya.




Menurut Kanit Reskrim Polsek Bengkong, Iptu Marihot Pakpahan, penyebab penganiayaan ini berawal saat pelaku menyuruh korban menghafal bacaan ayat pendek Al-Qur'an. 


"Jika korban tidak mampu menghafal bacaan ayat Al-Quran maka korban dilarang berangkat sekolah," kata Marihot, Rabu (13/11/2024) sore di Mapolsek Bengkong.


Lanjutnya, guna bisa menghafal bacaan Al-Qur'an tersebut, korban diam diam memakai ponsel pelaku yang mana saat itu diambil pelaku saat sedang tidur.




"Selang beberapa saat, pelaku terbangun dan tidak mendapati ponselnya yang disimpan diatas lemari. Korban yang ketakutan menyimpan ponsel korban dibawah bantal dan mengaku tidak tahu saat pelaku menanyakan ponselnya," bebernya.


Kesal karena korban tak mengaku, pelaku pun memukul korban menggunakan sapu. Tak puas hanya memukul, pelaku pun menjerat leher korban dengan rantai lalu menggemboknya.


"Agar korban tidak kabur, pelaku juga mengikat kaki dan tangan korban menggunakan tali rafia," imbuhnya.


Sementara pelaku Zuraida yang tak lain ibu kandung korban ditangkap polisi dirumahnya, di Bengkong Harapan 2 usai warga melaporkan perbuatan kejamnya pada polisi.




Menurut pelaku Zuraida, aksi kejamnya terhadap anak kandungnya berawal dari rasa kesalnya karena korban kerap berbohong dan suka kabur dari rumah hingga berhari hari. Korban asyifa juga dikatakan kerap melakukan pencurian barang barang milik tetangga. Hal itulah yang membuat pelaku kerap memukul korban dengan dalih disiplin.


"Saya kesal atas perbuatan anak saya. Dia sering melakukan perbuatan pencurian. Jika saya sudah marah, dia kabur dan tidak pulang ke rumah," kata Zuraida.


Saat ini, korban asyifa masih ditampung di unit reskrim Polsek Bengkong. Korban mengaku enggan pulang kerumah. Polisi berencana memberikan pendampingan psikolog anak kepada korban dan menyerahkan korban ke shelter perlindungan anak Kota Batam, (Egi)


Redaktur: ZB



Share on Social Media