Kesehatan
| Rabu 18 Jan 2017 10:48 WIB | 2713
MATAKEPRI.COM, Jakarta -Setiap orang pasti
menginginkan agar program diet yang diterapkan tidak berpengaruh pada
kesehatannya. Namun, bagaimana cara untuk mengetahui program diet yang
dilakukan sehat atau tidak?
Baru-baru ini, sebuah penelitian kecil menyebutkan bahwa sehat atau
tidaknya program diet yang dilakukan bisa diukur melalui urin. Tak
memerlukan waktu yang lama, cukup lima menit kita bisa mengetahui
hasilnya.
Pemimpin penulis studi Isabel Garcia-Perez, peneliti the Imperial
College London Department of Medicine menyabutkan, melalui urin
seseorang bisa mendeteksi dan mengukur tingkat tertentu dari tanda-tanda
biologis saat tubuh mencerna makanan. Tanda-tanda tersebut lebih
objektif menunjukkan apakah program diet tersebut sehat atau tidak.Dalam studi tersebut, para peneliti meminta 19 orang untuk mengikuti
empat program diet yang berbeda. Empat program diet itu dibagi ke dalam
kelompok sangat sehat (tinggi dalam buah-buahan dan sayuran), cukup
sehat (dengan banyak makanan tinggi lemak dan rendah dalam buah-buahan
dan sayuran).Selama studi, peserta tinggal di laboratorium dan mengikuti program diet
yang sudah disusun oleh peneliti. Setiap pagi, siang dan sore hari,
peneliti mengumpulkan sampel urin seluruh peserta.
Kemudian, para peneliti menganalisis sampel urin untuk mengetahui
senyawa kimia yang dihasilkan ketika tubuh memecah makanan. Senyawa
tersebut dapat menunjukkan bahwa seseorang baru-baru ini makan jenis
makanan tertentu, seperti daging merah, ayam, ikan, atau buah-buahan
atau sayuran.
Selain itu, senyawa lain memberikan tampilan yang lebih rinci pada diet
seseorang dengan menunjukkan bahwa ia baru-baru ini mengonsumsi makanan
tertentu, seperti anggur, buah jeruk atau sayuran berdaun hijau.Berdasarkan hasil tes mereka, para peneliti menciptakan profil model
senyawa urin yang menunjukkan makanan sehat yang kaya buah-buahan dan
sayuran. Profil ini dapat dibandingkan dengan urin setiap orang untuk
memberikan indikator instan seberapa sehat diet seseorang.
Selain itu, peneliti juga sudah menguji keakuratan hasil penelitian yang
dipublikasikan dalam jurnal The Lancet Diabetes & Endokrinologi
ini. Peneliti membandingkan hasil penelitian dengan melihat sampel urin
dan informasi diet 225 orang di Inggris Raya dan 66 orang di Denmark
dari penelitian sebelumnya.
Namun, tes ini masih dalam tahap awal. Garcia-Perez menyebutkan bahwa
tes ini belum tersedia secara komersial. Saat ini, peneliti tengah
mengembangkan hasil studi lebih lanjut untuk memantau kesehatan program
diet yang tengah dijalani seseorang.
"Setelah tes ini dikembangkan lebih lanjut, bisa juga digunakan satu
hari dalam program penurunan berat badan untuk memantau apakah orang
yang mengikuti pola diet mereka," kata Garcia-Perez.