News
| Kamis 19 Jan 2017 14:03 WIB | 6664
MATAKEPRI.COM - Ternyata ada beberapa suku di Indonesia yang menjadikan pembunuhan sebagai salah satu tradisi. Ada berbagai alasan dan tujuan di balik tindakan sadis yang mereka lakukan. Suku mana saja yang memiliki tradisi saling bunuh, dan apa tujuan mereka melakukan itu? Berikut ulasannya!
1. Carok, Madura
Tradisi carok menjadi alasan kenapa beberapa orang bergidik ngeri saat
harus pergi ke Pulau Madura. Saat terjadi perselisihan, orang Madura
akan mengambil sabit (pisau tajam berbentuk melengkung yang jadi senjata
khas Madura), dan tak segan membacokkannya pada lawan.
Terlebih lagi, orang Madura dikenal memiliki temperamen yang sangat
tinggi sehingga aksi carok dilakukan demi mempertahankan harga diri.
Tradisi ini jelas dilarang karena bertentangan dengan hukum. Namun dalam
beberapa kasus, beberapa orang Madura masih kerap melakukannya untuk
melawan orang yang dianggap musuh.
2. Kanibalisme, Papua
Masih ingat dengan kasus Sumanto yang memakan mayat manusia beberapa
waktu lalu? Well, ternyata itu bukan kasus pertama yang terjadi
Indonesia. Ternyata, negeri kita sempat didiami oleh suku-suku yang
melakukan praktek kanibalisme.
Beberapa tahun lalu ada laporan adanya praktek kanibal yang dilakukan
suku Korowai, di mana seorang ayah memakan putrinya sendiri yang baru
berusia tiga tahun. Tragisnya, gadis tersebut dimakan dengan cara
digigit lehernya, kemudian dinikmati daging dan darahnya. Menurut
berbagai sumber, ritual kanibalisme ini hanya dilakukan pada orang-orang
yang melakukan pelanggaran adat dan hukum.
3. Ngayau, Kalimantan
Ngayau atau kayau adalah tradisi berburu kepala yang dilakukan suku
Dayak, Kalimantan. Dalam bahasa Dayak sendiri kayau memang berarti
musuh. Dengan kata lain, ngayau berart berburu kepala musuh. Namun
dengan adanya ngayau, bukan berarti orang Dayak adalah suku kejam yang
tak mengenal peri kemanusiaan.
Nyatanya, perburuan kepala hanya dilakukan saat orang Dayak merasa
terancam, misalnya dalam perang. Selain itu, bukan sembarang orang yang
bisa melakukan kayau. Penebasan kepala musuh sendiri dilakukan karena
mereka percaya cara ini akan menghindarkan dari gangguan roh musuh.
4. Ritual Suku Naulu, Maluku
Kalau di Kalimantan ada tradisi Ngayau untuk mempertahankan kekuasaan,
maka lain pula di Maluku. Ada satu suku bernama Naulu yang dikenal
memiliki tradisi penggal kepala manusia untuk persembahan. Bagi suku
Naulu, persembahan kepala manusia adalah ritual suci yang akan
melancarkan kehidupan mereka. Adapun persembahan kepala ini biasanya
dilakukan saat pria melamar seorang wanita, atau saat pengukuhan seorang
pemuda menjadi pria dewasa. Selain itu, ritual ini juga dilakukan untuk
melindungi rumah dan warga dari kesialan.
Sempat dinyatakan punah, ritual ini ternyata masih berlanjut hingga
tahun 2005. Saat itu, dua jenazah tanpa kepala ditemukan di kawasan
Maluku. Setelah ditelusuri, ternyata mereka menjadi korban persembahan
untuk menjaga rumah adat suku tersebut. Pemerintah setempat pun
melakukan tindakan tegas dan melarang tradisi ini diteruskan. Beberapa
pelakunya dihukum mati, sedangkan beberapa lainnya dipenjara seumur
hidup.
Benar-benar kisah yang mengerikan bukan? Untungnya, Indonesia telah
menerapkan hukum yang tegas atas tindak pembunuhan sehingga kejadian ini
bisa diminimalisir. Sesuai dengan perkembangan jaman yang ada, tentunya
pemerintah mengatur nilai-nilai yang lebih cocok diterapkan pada
keberagaman masyarakat masa kini.(*)