News
| Kamis 07 Sep 2017 11:52 WIB | 1549
MATAKEPRI.COM, Ankara - Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, menyerukan
adanya solusi abadi bagi krisis Rohingya. Cavusoglu menegaskan Turki
tidak akan meninggalkan Rohingya sendirian dalam menghadapi konflik
berkepanjangan.
Seperti dilansir detiknews, Rabu
(6/9/2017), pernyataan ini disampaikan Menlu Cavusoglu menjelang
kunjungannya ke Bangladesh untuk membahas krisis Rohingya. Menlu
Cavusoglu akan mengunjungi kawasan perbatasan Bangladesh-Myanmar untuk
menaksir kebutuhan kemanusiaan di sana.
Ditambahkannya, Turki juga akan menyediakan sejumlah ambulans dan perlengkapan medis lainnya untuk para pengungsi Rohingya.
"Kita
tidak akan meninggalkan orang-orang ini sendirian di sini. Bagaimanapun
juga, kita perlu mencari solusi abadi untuk persoalan di Rakhine,"
tutur Menlu Cavusoglu.
"Terjadi sejumlah peristiwa dan kekejaman
sebelumnya, juga banyak orang tewas atau harus meninggalkan rumah-rumah
mereka," imbuhnya.
"Saya pernah pergi ke Rakhine sekitar dua
tahun lalu, dan mereka sungguh tinggal di penjara-penjara terbuka
tertutup lumpur. Ini sungguh tidak bisa diterima bagi manusia untuk
tinggal dengan kondisi seperti ini pada zaman sekarang," ucapnya.
Beberapa waktu terakhir, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sangat
kritis atas perlakuan Myanmar terhadap Rohingya. Erdogan bahkan menyebut
praktik kekerasan terhadap Rohingya di Rakhine mengarah pada genosida.
Pekan ini, Erdogan menyatakan telah berbicara dengan 20 pemimpin dunia
soal isu Rohingya dan berjanji akan membawa isu Rohingya untuk dibahas
dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, akhir bulan ini.
Istri
dan anak laki-laki Erdogan akan ikut dalam kunjungan Menlu Cavusoglu ke
Bangladesh. Cavusoglu dijadwalkan akan melakukan pembicaraan soal
krisis Rohingya dengan otoritas Bangladesh pada Kamis (7/9) waktu
setempat. Sejauh ini tercatat sekitar 146 ribu pengungsi Rohingya telah
mengungsi ke Bangladesh sejak konflik kembali pecah di Rakhine pada 25
Agustus lalu.
Sementara itu, otoritas Turki sebelumnya menyatakan, Badan Bantuan
Kemanusiaan Turki (TIKA) akan mulai menyalurkan bantuan kemanusiaan ke
Myanmar, setelah mendapat izin. Penyaluran bantuan akan dilakukan
menggunakan helikopter militer dan dikoordinasikan dengan otoritas lokal
di Rakhine. Sedikitnya ada 1.000 ton bantuan kemanusiaan, yang terdiri
dari makanan, pakaian dan obat-obatan, yang akan disalurkan oleh Turki. ***