Batam, Ekonomi
Juliadi | Minggu 22 Sep 2024 16:20 WIB | 1844
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad di Podcast Tribun Batam, Jumat (21/9/2024). Foto : Youtube Tribun Batam
Matakepri.com, Batam - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) H. Ansar Ahmad bicara soal pertumbuhan ekonomi Kota Batam seharusnya bisa tumbuh hingga 11 persen bahkan sampai 15 persen.
Hal tersebut disampaikannya, video podcast bersama salah satu media harian Kepri, Sabtu (21/9/2024) kemarin.
Namun kenyataannya, kata Ansar saat ini pertumbuhan ekonomi Kota Batam hanya di angka 7,04 persen.
Jika dibandingkan dengan Kabupaten dan Kota Lainnya, lanjut kata Ansar, pertumbuhan ekonomi di Batam memang paling tinggi.
Menurutnya, Bintan tumbuh diangka 6,5 persen dan Karimun di angka 5,5. Adapun untuk Tanjungpinang, Natuna, Anambas dan Lingga pertumbuhannya jauh dibawah angka terebut.
“Kalau bicara pertumbuhan ekonomi Batam, menurut saya bisa 11 persen sampai 15 persen itu baru sukses, berhasil,” kata Ansar.
Kedepan, Ansar berharap, untuk masalah pertumbuhan ekonomi jangan hanya bicara soal angkanya saja, tapi lebih berbicara soal struktur pondasi penguatan pertumbuhan ekonominya.
"Baru kemudian bcara bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa menberikan trickle down efek hingga ke masyarakat sebanyak-banyaknya, atau dalam kata lain pemerataan," ungkap mantan Bupati Bintan ini.
Jika di perbandingkan satu dengan yang lain, lebih lanjut dijelaskan Ansar, dalam setahun mengelola uang sebesar Rp. 6,2 triliun, yakni Rp. 2,6 triliun dana BP Batam dan Rp. 3,5 triliun lebih merupakan APBD Pemko Batam.
“Bayangkan Rp. 6,2 triliun itu Kota Batam mengelola sendiri, ditambah lagi dukungan swastanya kuat dan FTZ nya juga sudah menyeluruh. Ditambah lagi ada Rempang, Galang dan beberapa yang lain. Serta ada 3 kawasan KEK sekarang. Sehingga benar jika Batam ini memang sangat kuat sekali," jelasnya.
"Tapi menghasilkan pertumbuhan ekonomi 7,04 dengan anggaran total Rp. 6,2 triliun itu,” tegas Ansar.
Lalu Ansar membandingkannya dengan Kabupaten Bintan yang dalam setahun dengan anggaran APBD nya Rp1,2 trioiun dan FTZnya pun cuma sebagian. Serta ditambah satu kawasan KEK yakni Bintan Alumina.
Namun demikian, kata Ansar, pertumbuhan ekonomi Bintan bisa mencapai hingga 6,5 persen atau hanya berbeda 0,54 persen saja dibanding pertumbuhan ekonomi Kota Batam.
Seharusnya, lanjut Ansar, jika dilihat dari sisi proporsi anggaran, dukungan swasta, dan beberapa kebijakadan yang ada. Anggaran Batam Rp6,2 triliun terebut perbandingannya 5 kali lipat dengan anggaran setahun di Bintan yang hanya Rp1,2 triliun.
“Batam itu pertumbuhan ekonominya harusnya bisa belasan persen, bukan 7,04 persen. Dengan porsi anggaran, geliat pembangunan, infrastruktur dan lain-lain, bahkan menutut saya bisa sampai 15 persen,” tutur Ansar.
Menurut Ansar, pertumbuhan Batam di angka 15 persen tersebut bukan hal yang mustahil, karena Kabupaten Bintan yang dengan anggaran Rp1,2 triliun ekonominya bisa tumbuh sebesar 6,5 persen. (***)
Redaktur : ZB