Batam, News, Pariwisata, Kepri

Diisukan Saham dari Warga Tiongkok, Kuasa Hukum : First Club Milik Putra Daerah dan Izin Lengkap

Egi | Jumat 11 Apr 2025 21:28 WIB | 493

Pengusaha
Perusahaan
Investasi
Wisman
Pariwisata
Ekonomi & Bisnis
Clubbers
THM


Kuasa hukum First Club perlihatkan perizinan yang dimiliki kepada awak media (foto:ist)


Matakepri.co.id Batam - First Club Batam yang baru beberapa hari dibuka untuk umum mulai dikenal banyak masyarakat luas, terutama masyarakat Kota Batam, Kepulauan Riau.


Kota Batam memang terkenal dengan dunia hiburan malamnya. Berbagai jenis Tempat Hiburan Malam (THM) terdapat di kota industri ini. Salah satunya First Club.


Setelah mulai beroperasionalnya THM standar internasional ini, berbagai isu mulai beredar di kalangan masyarakat, yang mana beredarnya informasi terkait tidak adanya perizinan dan juga beredar informasi bahwa First Club dimodali oleh Warga Negara Tiongkok.


Isu yang beredar di media masa tersebut menyebutkan bahwa Club malam tersebut belum memiliki izin lengkap namun sudah beroperasi, bahkan yang sering di bicarakan, mengenai pemodal dalam usaha tersebut.


Selain itu, para pekerja di dalam, atau salah satu manager di First Club dikatakan asli orang Tiongkok dan tidak bisa berbahasa Indonesia.


Menanggapi berbagai isu miring tersebut, Erwin Tan yang merupakan kuasa hukum First Club menjelaskan, sebelum First Club dibuka untuk umum, segala bentuk perizinan semuanya sudah dilengkapi.


Erwin Tan menjelaskan pihaknya sudah mengantongi izin mulai dari pengalokasian lahan dari BP Batam, mendirikan bangunan, hingga izin operasi usaha.


"Bahkan untuk izin penjualan minuman beralkohol di First Club sudah ada," kata Erwin Tan kepada media, pada Jum'at (11/4/2025) siang dikantornya.


Sementara, untuk pemodal dalam mendirikan First Club, murni milik beberapa orang pribumi yang menanamkan saham di dalam usaha tersebut.


"Jadi First Club ini bukan PMA atau PME, Tetapi murni dibangun oleh putra daerah atau PMDM," ungkapnya.


Selain itu Erwin Tan juga menyebutkan, hadirnya First Club di Kota Batam, memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan juga menjadi tempat kunjungan wisatawan di Kota Batam.


"First Club telah membantu pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran, dengan hadirnya THM ini telah mempekerjakan banyak masyarakat lokal, mulai dari pengamanan hingga pelayanan di dalam First Club," bebernya.


"Kalau ada yang mengatakan di First Club ada warga Tiongkok yang tidak bisa bahasa Indonesia. Itu memang ada, tetapi orang tersebut hanya sebagai teknisi yang didatangkan dari perusahaan penyedia lighting dan sound system dari luar negeri," sambungnya.


Erwin Tan menjelaskan, seluruh lampu lighting dan sound system First Club merupakan barang yang merupakan keluaran terbaru dan hanya diproduksi di negara Tiongkok. Jadi, pihak perusahaan mendatangkan teknisinya mengawasi pekerja Indonesia dalam memasang dan menjalankan alat tersebut agar tidak terjadinya kesalahan atau kerusakan. Mengingat alat tersebut tidaklah murah.


Selain itu, teknisi yang dari Tiongkok tersebut yang akan melaporkan komplenan sesuai dengan garansi yang berlaku kepada perusahaan jika terjadi kerusakan.


"Jadi bukan berarti teknisi tersebut direkrut oleh First Club, tetapi teknisi dari perusahaan penyedia. Karena semua barang kita dipesan langsung dari perusahaan di Tiongkok," tegasnya.


Erwin Tan kembali mengatakan, kehadiran First Club di Kota Batam sebagai upaya dari beberapa investor lokal untuk menghidupkan kembali usaha hiburan malam di Batam.


Dia juga mengatakan kota Batam yang dikenal sebagai kota Industri dan kota yang penuh dengan kesibukan. Perlu adanya tempat yang nyaman untuk menenangkan diri dari segala bentuk pekerjaan.


"Dan untuk First Club sendiri memiliki sistem keamanan yang super ketat dan pengunjung atau tamu yang datang pun tidak sembarangan," katanya.


Untuk tamu yang paling diutamakan dalam club tersebut yakni tamu yang memiliki member khusus.


"Jadi tidak semua orang bisa menikmati hiburan di First Club. Ini lebih kepada kelas menengah keatas," pungkasnya. (Egi)


Redaktur: ZB




Share on Social Media