News
| Kamis 29 Dec 2016 01:08 WIB | 2964
MATAKEPRI.COM, Jakarta - Polisi terus mengusut kasus perampokan dan
pembunuhan sadis di Pulomas, Kayumanis, Pulogadung, Jakarta Timur.
Polisi juga akan mempelajari sistem keamanan di rumah mewah milik
arsitek sukses, Dodi Triono.
Dalam rekaman CCTV yang terpasang di
depan rumah Dodi tampak para pelaku leluasa menembus pintu pagar yang
tak terkunci dan tak terlihat satpam rumah atau kompleks yang tengah
berpatroli di sekitar lokasi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes
Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, polisi akan mendalami alasan
rumah Dodi yang tak mempunyai satpam sendiri.
"Kita lihat sendiri
di sana, kan ada rumah yang (lain) ada satpam sendiri. Nanti kita tanya
ke pemilik rumah (keluarga Dodi) yang masih hidup, kenapa tak ada
penjaganya," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman,
Jakarta Selatan, Kamis (29/12/2016).
Berdasarkan informasi, Dodi
sempat memiliki satpam pribadi yang menjaga rumahnya. Namun satpam
tersebut sudah tak lagi bekerja di tempat itu sejak beberapa waktu lalu.
Polisi pun enggan berandai-andai, apakah mantan satpam rumah Dodi
terlibat dalam perencanaan perampokan sadis tersebut.
Namun, kata
Argo, polisi tetap akan menelusuri berbagai kemungkinan terjadinya aksi
perampokan disertai penyekapan hingga menyebabkan enam korban meninggal
dunia. "Itu (kemungkinan-kemungkinan) ranahnya penyidikan. Semuanya
masih didalami," tuturnya.
Argo pun mengimbau, agar kejadian yang
dialami keluarga Dodi tak lagi terulang, pemilik rumah diminta untuk
menggembok pagar rumahnya. Memberdayakan dan menggiatkan satpam dan
siskamling demi keamanan. Jika ada ada warga atau tamu yang masuk
diharapkan meninggalkan identitas supaya tahu siapa yang masuk.
"Keempat,
akan ada Babimkamtibmas yang bisa hadir disitu. Kelima, diharapkan
memasang CCTV di jalan-jalan untuk memantau tamu-tamu yang masuk,"
katanya.