Kesehatan
| Jumat 03 Feb 2017 11:00 WIB | 3599
MATAKEPRI.COM, Jakarta -Sebuah penelitian
menemukan bahwa episode kronik dari tingkat gula dalam otak bisa memicu
kemunculan penurunan kognitif, terutama kehilangan memori yang berujung
pada penyakit Alzheimer.
Studi tersebut menunjukkan bahwa penurunan tingkat glukosa pada bagian
otak yang berpengaruh pada pemprosesan ingatan atau hippocampus
merupakan tahap awal dari kerusakan kognitif ringan, sebelum gejala dari
masalah ingatan muncul.
"Salah satu perubahan konsisten pada otak pasien dengan perbedaan
tingkat kerusakan kognitif adalah penurunan ketersedian glukosa di
hippocampus," tukas Domenico Pratico, Professor di Temple University di
Pennsylvania, Amerika.
Penemuan tersebut juga menjelaskan mengapa diabetes lebih berisiko
menyebabkan demensia terkait kerusakan otak karena penurunanan glukosa."Ada kemungkinan di mana jenis episode dari penurunan glukosa yang
berhubungan dengan diabetes, kondisi dimana glukosa tak bisa memasuki
sel," tambahnya.
Selanjutnya, kerusakan memori juga ditemukan pada mekanisme dari
akumulasi protein, atau dikenal dengan "phosphorylated tau". Protein
tersebut mengendap dan berkumpul di otak membentuk kekusutan sehingga
menyebabkan kematian neuronal.
Studi yang dipublikasikan secara online dalam jurnal Translational
Psychiatry tersebut menggunakan model tikus yang diberikan deoksiglukosa
2 (DG), sebuah komponen yang menghentikan glukosa untuk masuk ke dalam
sel.
Hasilnya, tikus yang kekurangan glukosa tampil lebih buruk dalam uji
ingatan secara signifikan dimana terjadi peningkatan dalam hal
"phosphorylated tau" dan jumlah sel mati secara drastis. Hal tersebut
disebabkan karena fungsi sipnatik yang tak normal sehingga jalur
komunikasi saraf menjadi rusak.