News
| Kamis 31 Aug 2017 15:31 WIB | 5661
MATAKEPRI.COM, Denpasar - Sapi adalah hewan suci umat Hindu, tapi kurban sapi
saat Idul Adha tak pernah jadi masalah di Bali. Umat muslim berbagi
kurban kepada umat Hindu dan umat Hindu ikut jadi panitia. Kalau begini,
indah bukan?
"Masyarakat Bali tidak mempermasalahkan hadirnya
daging sapi di pasar-pasar, maupun di restoran, selama ini. Sehingga,
dalam konteks kurban, ini bukan konteks baru dan sudah lazim," kata
Ketua MUI Denpasar Mustafa Alamin kepada detikcom, Kamis (31/8/2017).
Tak
hanya itu, menurut Mustafa, setiap panitia kurban di Denpasar memiliki
kebijakan sendiri-sendiri dalam mendistribusikan daging kurban. Bahkan,
beberapa kelompok panitia membagikan daging kurban kepada warga yang
kurang mampu tanpa melihat perbedaan keyakinan yang ada.
"Dalam mendistribusikan (daging kurban) termasuk saudara-saudara kita
yang beragama lain, biasanya juga dibagikan. Di beberapa tempat, ada
umat beragama lain ikut nimbrung dalam pembagiannya sebagai panitia,"
ujar Mustafa.
Seperti yang dilansir oleh detiknews, Idul Adha tahun ini pun dirasakan Mustafa istimewa
karena digelar dengan semangat kebersamaan yang lebih kuat. Ini karena
sejumlah masyarakat muslim di Denpasar selalu mengajak tetangganya tanpa
melihat apa agamanya untuk menyantap sajian Idul Adha bersama.
"Di
berbagai tempat, tetap memperhatikan tetangga mereka yang non muslim,
tidak menikmati sendiri, jadi bukan kegiatan eksklusif, misalnya makan
opor ayam bersama-sama," ucap pria yang juga menjadi pengurus Forum
Kerukunan Umat Beragama di Bali itu.***